Home » » Renungan Sebuah Perjalanan

Renungan Sebuah Perjalanan

Komunitas Petualang Indonesia ::

Petualangan Alam Terbuka => Mendaki Gunung => Topic started by: hijjau on December 05, 2006, 03:19:15 PM



Title: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on December 05, 2006, 03:19:15 PM
Berbagai hal dilakukan untuk mencari sesuatu yang mungkin kita
sendiri tak tahu apa yang dicarinya. Banyak cara yang kita lakukan
dengan berbagai macam kegiatan dan aktifitas sesuai dengan keinginan.

Diskotik, cafe, mall yang riuh-rendah dengan suara-suara bercampur-
baur, atau ke hutan, gunung, goa yang begitu hening dan kepekatan
malam yang mencekam. Bertolak-belakang memang, tapi punya satu
tujuan yang ingin dicapai. Yaaaa..... mungkin sebuah kepuasan atau hanya
sekedar pelarian dari kehidupan yang sebenarnya, atau juga hanya
mencari kesenangan. Tiap orang berbeda dalam menafsirkan dan
menjalaninya.

Lalu ada sebuah tanya dalam diri ini yang timbul tanpa kita sadari
dan terlintas dalam diri..."APA YANG KAU CARI ANAK MUDA????"

Mungkin kita pernah mendapatkan pertanyaan itu dari hati ini, atau
juga tak pernah sama-sekali. Bila kita pikirkan dan renungkan atas
apa yang kita lakukan dlm hidup ini seperti mendaki gunung yang kerap
kali kita jalani, mungkin bagi sebagian kita kegiatan itu hanyalah
sekedar melepas beban pikiran yang selama ini dibebani urusan kantor
atau urusan dirumah saja. Sekedar untuk bersenang-senang sesaat
walaupun harus rela menyiksa diri (begitu menurut mereka yang tak
suka mendaki).

Kita habiskan uang, waktu serta tenaga dikelebatan hutan sana tanpa
tahu dan mengerti apa hakikat yang kita cari selama ini?
Lalu pertanyaan itu akan selalu hadir mengusik nurani ini dan akan
terus berkumandang ditelinga ini.

..."APA YANG KAU CARI ANAK MUDA????"
..."APA YANG KAU CARI ANAK MUDA????"
..."APA YANG KAU CARI ANAK MUDA????"
..."APA YANG KAU CARI ANAK MUDA????"

entah apa kita bisa mencari jawabnya diatas sana.


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Hotmazter on January 17, 2007, 09:21:25 AM
Perjalanan ini memang bukan sekedar menjalani
tapi ada yg lebih penting
Menikmati
dan tetap berdoa ;D


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on February 14, 2007, 01:10:18 PM
Dtengah kepulan asap rokok, sorotan lampu club yang menyilaukan, ditengah bisingnya launan musik pimpinan sang DJ, ditengah hiruk pikuk tawa lepas gadis-gadis ibukota, gw pernah sekali berfikir?! Apa ini tujuan hidup gw, terkadang suasana sunyi, dingin, bunyi nyanyian ranting pohon yang menjadi sebuah bangunan api unggun, desiran angin yang terkadang membisikan nyanyian alam lebih kukagumi!!

Kalo kita compare antara CLUBBING dengan MOUNTAINERING memang agak jauh perbedaannya, tapi kembali ke individu masing2..
Kalo individu tsb sdh kerasan dengan dunia gemerlap, akan susah bila individu tsb disuruh merasakan dunia kedamaian!!..

Jadi kalo gw bisa saranin tuk para nak muda/i Indonesia, gunakanlah masa mudamu dengan kegiatan yang brmanfaat bwt lu sendiri!!

Mas JJAU.. minta no. telpon rumah/kantor ma No. HP ya!!..
saya mau berguru sama sampean nihh!!..

Thanks's to all mountainer brata' and sista'...
;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on February 23, 2007, 10:58:12 AM
Kepedulian Sebuah Keluarga

Pagi itu saat sedang menikmati hangatnya mentari pagi di TNGP, setelah ½ jam berolah raga mengelilingi Kebun Raya Cibodas. Tampak serombongan keluarga memasuki Pos Penjagaan TNGP Cibodas. Lalu mereka melaporkan diri kepada Petugas yang berjaga. Kemudian rombongan itu pun mulai melakukan perjalanan menuju Curug Cibeureum. Sesaat setelah itu petugas mendekati volunteer yang berdiri tak berapa jauh dari Pos penjagaan. Petugas mengatakan kepada volunteer bahwa rombongan itu adalah dari Keluarga Besar H. Sobari yang akan melakukan OPSIH di Cibeureum dan akan memperbaiki MCK yang sudah sangat rusak.

Keluarga Besar Haji Sobari?!?!?! Rasanya tak pernah mendengar nama itu selama di TNGP. Mungkin mereka bukanlah pejabat tinggi di Cianjur ataupun konglomerat ternama di kotanya. Mereka hanyalah warga kota Cianjur biasa. Namun ada perasaan kagum dan respek dengan apa yang mereka lakukan ini.

Seperti biasa bila pagi hari berada di TNGP, beberapa Volunteer melakukan olah raga ke Curug Cibeureum sambil memunguti sampah-sampah plastik. Berlari-lari kecil menuju Air Terjun sambil menikmati keindahan dan kesegaran alam Gunung Gede.

Tak berapa lama sampailah volunteer, disana terlihat para pengunjung yang menikmati pemandangan di pagi hari yang begitu indah. Canda-tawa terdengar begitu ceria sambil berphoto bersama. Disela-sela keceriaan itu tampak sekumpulan keluarga yang dengan giatnya mengumpulkan sampah dan membersihkan MCK. Tampak pula bapak-bapak yang memegang parang sedang membersihkan semak-semak liar dan mengumpulkan plastik-plastik aqua. Begitu juga dengan remaja-nya. Kegiatan itu mereka lakukan sambil bersenda gurau, bahkan keceriaan, tawa dan canda turut pula berbagi dengan para volunteer. Suasana yang begitu bersahabat. Saat volunteer selesai memunguti sampah dan pamit pada mereka, mereka menawarkan untuk makan bersama.

Sungguh sebuah keluarga yang harmonis yang tidak hanya mendidik anak-anaknya dengan pendidikan formal, namun juga mendidiknya dengan terjun langsung ke lapangan. Mereka memberikan contoh yang sangat positif yang akan tertanam dalam diri dan jiwa mereka.



coretan 'hijjau'


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: photen on February 23, 2007, 05:45:23 PM
Toopp bangEtz bung hijjaU...

oRang sepERTi dialah yang Lebih panTas di sebuT sEbagaI PecinTa aLam.kaRena konTRibusinya kepada aLam sangaTLah besaR...dan saYa biasa mEnyEbuT orang2 sEpERti bELiau adaLah "oRang biasa yang LuaR biasa"




sEandainya sETiap pEndaki mEmpunyai jiwa sEpeRTi beaLiau...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: jenggot on February 23, 2007, 08:53:18 PM
vote hijau... 4 next indonesian president


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: photen on February 24, 2007, 12:43:49 PM
vote hijau... 4 next indonesian president



sETubuh.....

oooppsss...saLah...

maksud saya....sETuju.... ;D ;D ;D


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: yanweka on February 27, 2007, 11:54:08 AM
Setujuuuuuuu......,


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on February 28, 2007, 02:24:41 PM
Betul,,,

Setuju dhh hijjau jd presiden..
Iya kan kang...!!?


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on February 28, 2007, 02:31:32 PM
Menurut gue, kalo bang Hijjau mau berpolitik praktis, bisa gabung tu ama PKB, mereka kan lagi BARU MAU AKAN menjadi partai HIJAU ....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on March 01, 2007, 09:48:47 AM
waduh....waduh....
jadi politik praktis gini nech ;D

kembali ke LAPTOP........... ;)


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on March 01, 2007, 11:15:50 AM
Bang Hijjau suka jadi Bakpia Patuk juga ya ....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on March 01, 2007, 02:56:23 PM
Agustus , seribu sembilan ratus empat lima (makna buat pendaki)


Berapa lama kita mengalami pergantian tahun, mengikuti perayaan hari- hari besar yang semarak dengan hingar-bingar keindahan dunia. Turut meramaikan kemeriahan dan kebahagiaan sesaat yang kita jalani, lalu setelah itu, seperti hilang dihembuskan angin perubahan. Ada kesan yang hinggap dalam diri, namun tak banyak membawa perubahan. Seperti terminal yang hanya dilewati.

Tahun demi tahun berganti, menanti perubahan diri yang tak jua membuahkan nilai yang nyata. Kadang merasa diri ini berjalan ditempat, bahkan sepertinya mundur kebelakang :(
Pencarian jati diri yang terus berlanjut juga ikut menyembul saat memperingati 17 agustus. Beragam aktifitas dilakukan untuk menyemarakannya, berduyun-duyun lintasan manusia memenuhi seisi hutan dan lembah untuk satu tujuan memeriahkannya.

Semangat yg begitu bergelora kita habiskan untuk sebuah kebanggaan dialam sana, menapaki rimba raya dan seisinya. Begitu meluap kegembiraan itu, terkadang membuat kita khilaf dengan makna dan tujuan yang sebenarnya.

Waktu...
semua bergulir begitu saja mengikuti detik waktu berjalan. Saat ini mungkin kita belum menemukan apa makna yang hakiki dari semua itu, tapi teruslah berharap semoga kita akan mendapatkan kearifan waktu dan alam yang selalu dekat dengan kita.

Semoga....



Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: jenggot on March 01, 2007, 03:02:23 PM
salut.....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on March 01, 2007, 03:35:53 PM
Dalem beneeeerrrr .....
Gue juga mo bilang gitu Nggot .....
Tapi gue belum ikut diklat nulis, jadi ga bisa nulisnye ....
4 jempol keatas buat bang ijo ....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 01, 2007, 05:47:00 PM
Merdeka jJau..
Merdeka...



Eits,, tunggu-tunggu..!!
Tapi kok masi ada yang masih terjajah..??




Thanks for the stories..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: ade on March 03, 2007, 09:10:32 AM
..Mas Ijo..ade dulu juga ngalamin kok kayak gitu2.. For me..It was nice being a real clubber...Party goer all the time.. Tapi...lama2 capek..

Before I joined "the god damn world" my brother introduced me.. the other side of being a human been. Melting with environment. Moutaineering, hiking ..what ever it is.. I enjoyed that short time..
After that...blazt...Another side of city life.But..I never used drug..Never..Only cigarettes and a little bit of wine..

I never regret that I was one of the "people".. at least I know what the fell like.
At least..I can appreciate my life..and everything what Allah Swt has been made for us..

Thank's Mas Ijo..U have remind me of being a human been now.. SALUTE FOR YOUR THINGKING...Dan gw rasa Mas Ijo..udah senior banget..neeehh


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on March 03, 2007, 10:23:01 AM
Curang lu, pake bahasa tumbuh-tumbuhan .....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Izoel on March 04, 2007, 07:45:28 PM
Kayanya kita perlu juga belajar bhs tumbuh2an Bro.....!! supaya ga sprti Gendon,kaga ngerti. ;D ;D


izoel_cirebon
Not Just Adventure


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 05, 2007, 01:30:34 PM
Izoel, ente salah bilang bang gendon gak ngerti bhasa tumbuhan!!
Orang di bali doi buka les bahasa tumbuhan!!
Tapi tergantung tumbuhannya nihh..!!


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on March 05, 2007, 02:00:57 PM
Ada juga yang belain gue, Zoel ....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 05, 2007, 02:06:12 PM
Don.. Joe kok jarang on ya!!
Gw pengen ngobrol nihh ma dia!!
Kalo pake HP mahal.. maklum pulsa sekarang ngelonjak berbanding lurus dengan kenaikan harga beras!! Trus ditambah2 panen bokap yang gagal karna hama werwng!! kan kasian bokap da nyangkul capek2, mupuk capek2.. ehh di makanin ma wereng!!

To my papee:
Beh, keras keras ya behh!! supaya ewin bisa kuliah..
Ntar ewin janji kalo dah kerja ewin pasti akan inget ma babeh!!
Beh,, Nyak I LOVE YOU ALL!!..


Sedih banget gak sihh!!..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: toge on March 05, 2007, 02:19:36 PM
win makanya elo bantuin nyak babe elo nyangkul juga dong...kalo ngga elo jadi orang2an sawahnya aja... ;D
jangan marah lo win.. ;)


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on March 05, 2007, 02:34:53 PM
Coba lu sms die, terus tanya no rumahnya ...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 05, 2007, 02:49:18 PM
To mas toge:
kebetulan kabel untuk marah gw da korsleting!! Jadi dah out of order..

To gendon:
kmarin gw sms, pi failed dahh!!
tp nanti gw coba lg dehh!! soalnya gw pngen nego yang jkt windfall ntuh.. kalo sgitu gw kga nyanggup don!!


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on March 08, 2007, 02:54:33 PM
Kepak Sayap Sang Merpati Putih

Oh, masih kulihat kepakan sayap itu
menari-nari meyibak kabut kebisuan
menggapai lembah-lembah yang kelu
mencari jawab dari sebuah perjalanan

pekik semangatnya menggema
membelah jenggala alam semesta
akar-akar kehidupan coba diraihnya
berbekal kebulatan tekad yang bergelora

satu persatu jejak itu semakin jelas
tercetak tebal dalam hatinya
lalu terjalin sebuah makna
merajut arti yang dikandungnya

sayap-sayap itu masih kulihat
kepak-kepak itu masih kudengar
tak ada rasa lelah dan bosan terlihat
hanya keinginan yang semakin menguat

sayatan dan goresan luka
tak hanya oleh akar dan ranting
perih dan sedih tertoreh
dari jeritan penghuni rimba raya

merpati putih tak jua menyerah
terus menyibak rahasia alam semesta
kulihat jejak penuh luka
membawa sebuah harapan dan kisah yang nyata


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 08, 2007, 03:06:38 PM

Kedahsyatan alam yang terkoyak

Sinabung juni 2000..
puluhan pendaki menyerupai barisan semut..
seakan mengejar sesuatu di puncak sana..
semakin lama semakin riuh..

aku terpejam..
aku terenyuh..
taatkala ku berfikir sejenak..
betapa egoisnya kami ini..!

kami rusak.. kami perkosa..
keindahan alam sinabung..
tanpa adanya perlawanan dari sang alam..
dia tetap tertegun.. malu..

setengah perjalanku telah kulalui..
detik demi detik tlah kulalui..
tapi smakin kusadari..
betapa besarnya sang Ilahi..

Tak sadarkan diri..
Semakin dekat dengan pelataran sang Ilahi..
jenjang demi jenjang kaki..
membawaku pada damai surgawi..

Selintas terfikir di kepalaku..
saat saperti inilah yang kutunggu..
memohon ampun atas khilaf diri..
yang pergi tanpa seijin yang maha tinggi!!..



ekspedisi "sinabung&sibayak"
2 juni 2000, sibolangit, SuMut


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: ade on March 08, 2007, 03:32:03 PM
...Waduh...MATI GW...!!! Raport gw merah dalam hal puisi-puisian..Klo berbalas pantun...pegimane???


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on March 08, 2007, 03:44:40 PM
Boleh de, sape takut!!

Pegi ke pasar nyari kaen katun.. (nahh lo ngapain tuhh??)
pagi bute nyak da masak nasi..
mari kite maen bales pantun..
sapa tau bisa ngibur ati..

Hee.hee.hee

Dilanjut aje dah penonton!!..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on April 09, 2007, 03:28:40 PM
Masih ada sepenggal perjalanan



berkaca di penghujung senja
bercermin di awal gerimis
mencari atas apa yang diingini
mengejar paruh waktu yang tak kunjung sirna

langkah kaki yang kian surut
terus memaksakan untuk berpijak
catatan lama yang dituliskan
menjadi panduan untuk mencari harta sejati

jenggala memberinya doa
sungai pun turut berharap
mentari membawa asa yang sama
untuk ikut memberi sebait makna

apa yang telah dirajutnya
hendaklah menjadi sebuah sutra
apa yang telah ditempuhnya
hendaklah menjadikannya lebih beradab

perjalanan itu tak kan pernah sia-sia
walau waktu terus mengalir
bila manusia bisa meraihnya
inti dan makna perjalanan dunia


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: yanweka on April 10, 2007, 11:09:05 PM
Masih ada sepenggal perjalanan



berkaca di penghujung senja
bercermin di awal gerimis
mencari atas apa yang diingini
mengejar paruh waktu yang tak kunjung sirna

langkah kaki yang kian surut
terus memaksakan untuk berpijak
catatan lama yang dituliskan
menjadi panduan untuk mencari harta sejati

jenggala memberinya doa
sungai pun turut berharap
mentari membawa asa yang sama
untuk ikut memberi sebait makna

apa yang telah dirajutnya
hendaklah menjadi sebuah sutra
apa yang telah ditempuhnya
hendaklah menjadikannya lebih beradab

perjalanan itu tak kan pernah sia-sia
walau waktu terus mengalir
bila manusia bisa meraihnya
inti dan makna perjalanan dunia


Bos Hijau...
tulisannya makin berat nich ...,makin dalem...gitcu
ngomong2 ane salut dech...., ;D


Title: Renungan Sebuah Perjalanan di Zaman ini
Post by: Ho Chi Minh on April 11, 2007, 01:06:04 PM
Arti Setiap Hembusan NafasMu


Berlumur semangat rasa jiwa ini..
Terpenuhi energi serasa hingga kepala..
Bermodal kuasa Ilahi dan pengetahuan diri..
Kucoba tantang kehidupan ini..

Entah harus sedih atau marah..
Ketika satu saat kuterperangah..
Melihat kawanan muda bersobat dengan anak tiri Iblis..
seberkas senyum tersungging di wajah mereka..
mereka bilang mereka terbang..

Semangat awalku sedikit demi sedikit mulai luntur..
Karna angakatan ini mulai mengendur..
Tak ayalnya anjing yang memperebutkan tulang..
Ganti berganti menikmati barang haram ini..

Penghilang derita dikira surga..
Penghilang rasa sakit dikira langit..
Untuk apa jarum itu diciptakan kalau hanya untuk merusakkan..

Masihkah kau mau pagi datang..
Jika satu hari ini kau mengharap kembali akan terbang..??

Kemana jiwa muda Indonesia 60 tahun lalu..
atau sudah menguapkah rasa juang mereka..
Padahal musuh yang kita hadapi tak lebih..
Dari ego diri sendiri..

Lepas dari kawanan pecinta anak tiri iblis ini..
Masuk ke lembah setan yang paling dalam..

Hubungan terjalin bebas tanpa adanya ikatan..
Seolah mereka menunjukkan cinta & roman..
Seolah Allah merestui hubungan & ikatan..
Terlahir jiwa tanpa kawalan orang tua..
Jiwa yang nantinya akan pimpin nusantara..

Tidakkah angkatan ini tau,
Bagaimana perjuangan ibunda tercinta..
Dalam membantu mereka menjadi pemeran utama..
Di dunia yang penuh kebohongan belaka..

Kawan, kadang ku ingin bertanya..
Apakah Allah sengaja melempar si jahat ke dunia ini..??
Atau apa Allah ingin melihat bagaimana perjuangan mahlukNya..
Yang paling dicintaiNya..
Dalam mengalahkan nafsu darinya..

Seandainya kawan-kawan ku tau..
Bahwa kuasa yang Esa..
adalah penghalang segala mara bahaya..

Tapi dibalik bangkai singa ada lebah..
Dibalik yang jahat ada yang baik..
Allah tidak hanya tinggal diam..
Azab dan kutukan disiapkan..
Untuk hambaNya yang melawan..

Seyogyanya tercipta damai indah semesta..
Amien..



Diilhami dari fenomena kehidupan remaja/i Di Indonesia tercinta..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: toge on April 12, 2007, 10:53:13 AM
win tulisan loe mengingatkan gw akan kesedihan yang pernah gw alamin...saat gw ditinggal sama orang2 yang dekat dengan gw... mereka hanya tau bahwa hal yang mereka lakukan adalah yang terbaik buat mereka...tapi sisi negatifnya amat besar...sampai perjalanan hidup mereka hanya sebentar...yach itulah kenyataan anak muda indonesia sekarang...salut atas tulisan mas hijau...tops ;)


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on April 12, 2007, 12:42:48 PM
Ini Rahasia lohh:
Mas hijJau ntu sebenarnYa titisan W. Shakespare..
hihihihihihi....
;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: jenggot on April 13, 2007, 03:34:41 AM
ewin sotoy neh......
yg bener ntu... Willy Shakespare titisannya Bang Hijau.


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on April 13, 2007, 09:55:41 AM
wakkaakkkakkk..
sorry bang hiJjau, ane lupa..!!

Bang hiJjau, penonton da teriak "lagii.. lagiii.." tuhh..
gimane dong..??


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: dZIEL on April 13, 2007, 05:45:11 PM
penonton... ! (mang lenong win???)

tapi boleh juga dah 'kang hijjau, lagi dong...
kepengen gw bisa bikin sajak/puisi kerenz(alam) seperti mereka2.

thx 'kang Hijjau


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on May 01, 2007, 09:10:34 AM
APa kabarnya semua???
Wah kangen nech udah lama 'nggak say helo lagi :D
Mudah2an sech semakin rame and heboh yaaaa
hihihi

Om Owner, sekarang kan banyak bgt nech para fans-nya forum komunikasi di gappala, gimana kalo bandwidth nya ditambahin jadi tambah ok kan???
:)


Title: Tajuk sebuah kedamaian
Post by: hijjau on May 01, 2007, 10:24:55 AM
Tajuk sebuah kedamaian


Hari itu semua orang mengingatku
Kala itu mereka begitu peduli padaku
Bersama-sama menitipkan sebuah pesan abadi
Untuk menjadikan sebuah penghormatan untuk-ku

Akankah saat itu akan berlalu
tak kala hari telah berganti pagi
walau mentari pagi bersinar di ufuk timur
apakah manusia tetap seperti itu?

Adakah rasa sesal dan penyesalan
yang mengetuk hati nurani kita
saat kampak dan belati menguliti-nya
menancap tepat dijantung kehidupan

Usia-mu yang semakin tua
tak menyurutkanmu untuk tetap mengabdi
mengabdi untuk sebuah pengorbanan
pengorbanan yang selalu kita abaikan



" Selamat hari Bumi " 22 April


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: dZIEL on May 01, 2007, 02:13:29 PM
slamat hari bumi juga... buat semua..

aaaahhhhhh....
say hallo ahhhh...
apa kbar semua????


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on May 01, 2007, 06:59:41 PM

Entah kepada dunianya atau kepada manusia,
kita harus mengucapkan 'selamat'..

Tapi yang pasti terima kasih kepada Tuhan tidak akan putus-putus..
Semoga dunia kedepannya akan lebih baik dan serasi..
terutama penghuninya..

Jabat erat tangan sang alam..

"Selamat Hari Bumi 22 April"


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: dZIEL on May 04, 2007, 05:31:54 PM
"BERSYUKUR".... kpd Allah SWT,sang maha pencipta &kuasa.
gitu maksudnya bukan win? 8) :o :( :o


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on May 07, 2007, 12:28:51 PM
+/- begitulahh broo..!!
hehehehehehehehehehehe....

si Gendon kmane aja ye..
uda gmana tu kabar abang kite ye..??


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: dZIEL on May 07, 2007, 12:38:13 PM
katanye lagi ngeremin...,
tapi ga tau ngeremin apaan ;D :P



Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on May 07, 2007, 12:48:14 PM
wakakakakk..

bro da dpt lom surat dr gw..??


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: dZIEL on May 07, 2007, 12:54:40 PM
baru gw bca dan blz, liat sono. ;D :P


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan di Zaman ini
Post by: nzhelweiss on May 08, 2007, 03:27:21 AM
Luluh hatiku membaca puisi "Arti Setiap Hembusan NafasMu"


Title: Aku dan Pendakierror
Post by: hijjau on June 04, 2007, 11:24:23 AM
Aku dan Pendakierror

Nama yang unik dan lucu...
mungkin itu salah satu alasan kenapa memilih nama itu, hihihi :D
juga terinspirasi oleh nama-nama lucu lainya yang muncul seperti PJ (pendaki jompo). HHmmm... jadi inget sama pemilik nama PJ (apa kabar bang???).

Nama yang sekedar lucu-lucuan lambat-laun jadi agak-agak serius dot com, terbukti akhirnya kubuat domian + web site pribadi tersebut untuk sekedar menumpahkan buah tangan yang sesekali menumpahkan tinta diatas kertas.

Tapi mungkin sudah menjadi sifat ku, setiap nama atau kata haruslah mengandung arti atau makna sebagai kontrol terhadap diri. PENDAKIEROR... memberikan makna bahwa kadang kita melakukan hal2 yang kontradiktif dimana jejak hitam dan putih kita torehkan dalam diary kehidupan.

Disaat itulah hati kita akan terus mengkaji akan jejak-jejak yang pernah dilakukan untuk tidak menambah deretan hitam yang menghiasi sampul putih diary. Mungkin sesekali warna itu akan tetap ikut meramaikannya, namun tidak untuk mendominasi sesi sepenggal kehidupan ini.

Begitulah, setidaknya pendakierror membawa hal baru dalam babak kehidupan ini, semoga hikmah, makna dan arti akan dapat mengingatkan aku dalam setiap jejak langkah yang dilalui untuk menuju sebuah pencarian akhir diujung jenggala.


Title: Yang tetap setia (Lima Juni)
Post by: hijjau on June 06, 2007, 02:12:36 PM

Jejak langkah kaki tak bertuan
memenuhi seisi jagat raya
berpacu membelah sang waktu
meraih kesenangan nan semu

tak peduli kotoran dan darah menggenang
membajiri lembah dan kubangan nista
asal niat sudah terlanksana
walau harus bergelimang dosa

entah dosa apa yang telah diperbuatnya
apa memang tercipta untuk menderita
padahal dia menjadi penyangga hidup
bagi seluruh manusia yang terlahirkan

dia tak pernah mengeluh
tak jua jera atas prilaku manusia
walau harus menyimpan derita
tapi tetap mengabdi dengan setia


*Selamat Hari Lingkungan Hidup*


Title: Re: hari LINGKup
Post by: dZIEL on June 06, 2007, 04:25:05 PM
selamat hari lingkungan hidup juga bro bro smua...
meski kali ini gw blom bisa nyumbang apa2 buat bikin 'lingkup menjadi bersih asri lagi,
smoga gw dg segala akal sehat dan penuh kesadaran, gw ga pernah mau mencoba untuk merusak dan merusak seisi lingkungan gw..



Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on July 10, 2007, 09:46:26 AM
Aku dan hijjau

“hijjau…
hanyalah sebuah singkatan kata. Untaian kata-kata yang yang memiliki arti atau makna untuk menyadarkan diri ini, dan berusaha untuk mencoba mencintai lingkungan atau alam ini. Nama itu datang membawakan sebuah inspirasi yang positif yang membuat hidup ini lebih berarti.”

Masih terbayang erat saat itu ketika mendaki Gn. Salak, ketika lelah menyengat saat menghadapi cuaca yang kurang bersahabat. Tiba-tiba sayup-sayup kudengar obrolan teman kakakku menyebut kata hijau ketika mereka sedang membicarakan salah satu album Iwan Fals. Lalu iseng aku mencoba menguraikan kata itu menjadi sebuah rangkaian kata yang erat dengan alam. Dengan menambahkan huruf ‘j’, maka lahirlah ‘hijjau’ dipuncak Gn. Salak tahun 1994.

Bukan tanpa makna atapun alasan mengapa aku sangat menyukai kata tersebut, hijjau (hirau jenggala hijau) begitu menarik perhatian dengan makna yang cukup dalam akan arti kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Sehingga memberikan semangat dan kontrol pada diri untuk lebih santun dalam perlakuan diri terhadap alam sekitarnya yang insya Allah akan terbawa dalam keseharian di kehidupan ini.

hijjau menjadi nama panggilanku dalam berinteraksi di dunia kabel atau cyber.


Title: 'hijjau 060807'
Post by: hijjau on August 29, 2007, 04:08:10 PM
Sepi tak bergema
menoreh sejuta cerita penghuninya
tak ada isak tangis menggelora
hanya lamunan tak merdu terdengar

Sayup-sayup sajak sang elang terdengar
membuyarkan lamunan semu yang tak terbayarkan
rintih riuh bergelora
meninabobokan keinginan yang terabaikan

ada banyak langkah tergantikan
oleh semangat yang tak terkendali
beribu kesombongan mengiringi diri
untuk coba menaklukan Sang Perkasa

tak ada nafas perlawanan
dari jiwa alam yang bijaksana
tak pernah ada sorot dendam membara
walaupun diri ditikam durjana


'hijjau 060807'


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Andik on September 06, 2007, 10:25:15 AM
BAng Hijau...
Semuanya tulisannya Yoooiii BGT....


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on September 26, 2007, 02:03:39 PM
Ramadhan 1428 H


Gema itu kembali bergetar
menembus lorong waktu yang tak terbatas
bergemuruh menyebrangi lautan hati
menyerap dalam lubuk terdalam

Gelombang itu mengalir merdu
meyeruak dikedalam aliran darah
menghanyutkan riak-riak nafas kehidupan
membawa sebuah pesan keimanan

Hati tertunduk nan malu
rasa tergoda untuk bicara
bukan kata dan raga yang bergerak
tapi hati dan jiwa yang bicara

Senandung doa menjadi padu
dalam lantunan nan syahdu
sebait kata keagungan Illahi Rabbi
menamcap dikedalaman nurani


Title: Dia Yang Bernama Perubahan
Post by: hijjau on September 28, 2007, 10:16:15 AM
Dia Yang Bernama Perubahan


Tak terasa waktu, usia dan keadaan yang terus bergulir searah tergelicirnya matahari. Tak akan ada yang bisa menghentikannya, mengikuti atau diam untuk mati. Sang waktu tak mengenal keluh kesah dan keragu-raguan, lajur yang ditempuhnya jelas dan tak terbatas mengikuti kehendak Sang Pengatur.

Tak bisa ku gapai bayangan masa lalu yang bersandar dibelakangku. Lambaian tangan itu begitu menggoda untuk mengajakku kembali. Begitu riang dan bersahabat, dengan pakaian yang senada mencirikan kesamaan idealis yang dipakainya.

Begitu banyak kenangan terlintas disana, dengan baju kebesaran yang tersandang membuat sebuah kebanggaan dan semangat dalam melakukan aktifitas. Beriring bersama melantukan lagu perjuangan dalam mewujudkan keinginan yang satu.

Namun semua hanyalah kenangan masa lalu yang tergelincir seiring terbenamnya matahari, walau begitu semangat dan rasa itu masih tetap terbawa dan tertanam dalam setiap jejak langkah yang terbawakan.

Saat ini terasa berada dalam sebuah negeri asing, dengan warna yang berbeda-beda. Terlihat samar warna itu kian memudar, tergantikan beribu warna yang saling berlomba memancarkan sinar yang membias.

Coba untuk bertahan dengan sinar yang meredup, namun mampu menembus benteng terkuat di masanya.

Sampai kapan akan terus bertahan hanya untuk sebuah rasa tanggung jawab, bila tak lagi bayang-bayang itu terbawa. Hampa dan penat menggelayuti suasana hati saat tak lagi ada yang seirama dan sehati. Berjuang seorang diri mempertahankan keinginan para pendahulu yang satu persatu hilang tak menentu.

Ada waktu untuk bersama, ada masa untuk berkelana tak mungkin berhenti untuk sebuah perjalanan. Ada batas sebuah persinggahan yang dihampirinya untuk ikut memberikan nuansa yang berbeda. Walau tak akan mampu lama bertahan namun mampu memberikan senyum dan rasa bangga.

Perjalanan masih harus melalui terminal-terminal kehidupan yang antri menunggu untuk disinggahi, banyak sudah perbekalan yang terbawa melengkapi dan mengiringi sisa langkah kaki menuju arah yang dilaluinya untuk menemukan sebuah terminal baru yang layak disinggahi.


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on September 28, 2007, 10:30:17 AM
Hallo bang Willy "jenggala" Shakespare..
Bang ane mo coba buat juga ahh..!!


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Andik on October 02, 2007, 03:22:34 PM
ORANG SAKAI

Engkau kubayangkan disini duduk termenung...ditengah padang rawa-rawa. Sambil menatap bintang di angkasa yang sesungguhnya hanya satu.
satu,satu,satu dan satu jua. Merangkai bunga plastik diiringi segala musim cuaca, kau hapus semua derita.
Engkau mengenal pawang, mengenal malaria, orang sakai beriring berjalan diatas pipa - pipa minyak yang besar membujur bagaikan naga. Dan tak ada seorangpun yang akan bertanya kita ini milik siapa.
Dengan seteguk air kubaca mantera-mantera, kepala tengadah menatap alams semesta. Hanya berharap di suatu saat nanti kami akan ada yang miliki.


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: hijjau on November 07, 2007, 03:06:56 PM
Melati itu masih seperti dulu (Gede-November Rain)



Ku coba mengigat lagi kapan terakhir kali menginjakkan kaki di gunung
yang dulu begitu akrab, ya....begitu sangat akrab dalam menemani hari-
hari yang dulu pernah menghantui kehidupanku.

Satu...dua...
kucoba meresapi kembali gairah yang mengalir dalam aliran darah ini.
Terasa sentuhan dan belaian itu tetap mesra seperti dulu,
menghanyutkanku pada kenangan lalu.

Juga seperti waktu itu, kumulai langkahku bersama kawan-kawan baruku,
walau ada beberapa yang sudah begitu akrab :)
Seperti biasa sang alam begitu cepat mengakrabkan kami dalam satu
langkah pasti menuju sebuah bentuk persahabatan yang tak pernah sirna.

Tawa canda itu tak asing bagiku, seperti halnya dengan sesisi
jenggala yang kerap kuhampiri. Selangkah demi selangkah jejak itu
meninggalkan sebuah senyum kegembiraan yang terbawa dalam sejuta
mimpi.

Satu persatu wajah-wajah itu mengisi paragrap-paragrap petualangan
yang ikut memenuhi 'Sepenggal Perjalanan' ini. Banyak nuansa warna
tergores menyemarakan garis-garis kehidupan yang mesti dilalui.

Seperti yang selalu kuharapkan, ada banyak buku yang harus kupahami
dan kubaca untuk kembali mengingat pelajaran yang dulu sering kau
berikan padaku. Untuk mengajariku dan mengenalkanku pada arti sebuah
kehidupan yang hakiki. Walau mungkin banyak yang sudah terlupakan,
namun masih terasa getaran-getaran nyata dalam diri.

Satu persatu kesempurnaan yang kau tampakkan membuat hati ini
terpesona, seperti layaknya harum melati yang menyebarkan harud
dilembah kesunyian "Surya Kencana".


Harum mewangi 'Melati Suci masih tampak seperti dulu"


*_^

diary "Hijjau"
-SepenggalPerjalanan-


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on December 26, 2007, 10:50:16 AM
Sorry nihh mo ikut2an aa HijJau..
Ane lebih seneng nulis tentang keadaan bangsa..!! kali ini Lebih spesifik tentang 3 tahun Tsunami Aceh..
test yaa!!


3 Tahun silam yang kelam


Ujung barat Indonesia,
kokoh berdiri serambi mekkah,
Harum kedamaian dan syair kearifan terlantun disana..

Pagi cerah seperti biasa tiba,
dimana pagi yang dipenuhi syukur gembira,
tak seorang pun tau,
bahwa saatnya akan berakhir di pagi itu juga..

malang tak dapat ditolak, rugi tak dapat dihindar,
Gulungan ombak menyerang bagai singa yang lapar,
menerjang tanpa kenal usia,
Menyeret siapa saja yang tak bisa lebih cepat daripadanya..

secepat kilat Ia datang..
secepat kilat Ia pergi..

bujur kaku sebongkah daging tanpa nyawa,
terserak dimana-mana..
harum darah dan wangi busuk,
seolah menjadi pengganti kedamaian..

semua kacau,
teriak tangisan ibu yang menangisi anaknya..
teriakan anak yang terus berteriak memanggil orang tuanya..
terus bergema di serambi mekkah..

Semua berubah menjadi nestapa..

3 tahun silam itu terjadi,
3 taun yang kelam itu terlewati,

menyisakan para yatim piatu,
menghadirkan suasana hampa di benak semua,
mematahkan sayap bangsaku yang akan terbang..

Mengapa Tuhan seolah membiarkan itu semua terjadi?
Mengapa kawan? Tidakkah barang siapa tahu akan jawabnya!?

Tapi semua itu sudah berlalu,

Kini serambi Mekkah dapat tersenyum kembali..
Lebar senyumnya sudah dapat kita nikmati kembali..
Harum kedamaian seolah menjadi penawar racun,
bagi jiwa yang terpukul..

Mungkin Tuhan ingin kita mengetahui,
Mungkin saja Tuhan ingin kita sadar,
Bahwa kekuatannya dan kemuliaannya,
Tiada tandingan.. Ialah Alfa dan Omega..



Ewin
26 Dec 2004 - 26 Dec 2007




Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: jenggot on December 30, 2007, 09:44:31 AM
vote ewin for next hijjau generation.
btw keren2 puisi nya hijjau & ewin

ikan kakap ikan patin
mohon maaf lahir batin


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on December 31, 2007, 02:49:22 PM


Teman sambil merenungi sebuah perjalanan

Satu barang yang tetap melekat di tubuh gw..
Baik itu mandi, makan, maupun tidur & beraktivitas..

barang itu selalu menjadi teman gw menghadapi hitamnya waktu menunggu..
selalu membisikkan ke telinga gw dentuman lentik jarum panjang dan pendeknya..
dia gak pernah boong..

wangi keringat gw dan keringatnya bercampur menjadi satu di kulit gw..
harum kerja keras dan perjuangan yang tiada henti..

sekarang umurnya genap 1 tahun..
memasuki 2008 yang tinggal beberapa saat lagi, dia tersenyum lebar..

gw kaget waktu dia bilang terima kasih ke gw,
kan seharusnya gw yang bilang terima kasih ke dia..
salut.. salut..

terima kasih teman ku,
sekaligus jam tangan ku,
kuharap kau tak bosan menemaniku,
dengan restu Tuhan terus bersamaku,
hingga tutup usia ku..

ewin "brigade071"
dentingan jarum menuju 2008...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Kechenk on January 01, 2008, 10:02:19 PM
ikutan Kang Jenggot aja..!!!



tiada gading yang tak retaktiada tuyul yang tak botak tiada bisul yang tak bengkak [aiah!]
Di dunia yang FLEXI-bel ini Hatiku mungkin tak sebening XL....Kan tetap selalu secerah MENTARITerlalu banyak khilafku FREN....
Kupinta SIMPATI-muAgar aku mer-AS-a lega....
Semoga di-Taon ini kita Mendapat acungan JEMPOL dari-NYA amien...Selamat Tahun Baru 2k8
Mohon Maaf Lahir & Bathin




~3ko==>>~kechenk88~
-Free Land-


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: positiveyouth on January 02, 2008, 03:22:05 PM
Andalah pendaki sejati...

kekar ototnya...
kuat kemauannya....

cerdas akalnya....
lembut hatinya....

jujur lisannya....
mulia akhlaknya....

Anda....bukan saja mendaki terjalnya bebatuan...
tapi disempurnakan dengan pendakian meninggalkan kelamnya hati menuju cahaya kemuliaan...

guys... time (new years) has truly defined by ur heart... :D congratulation.



Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on January 13, 2008, 08:04:24 PM

Sorry nihh mo ikut2an aa HijJau..
Ane lebih seneng nulis tentang keadaan bangsa..!! kali ini Lebih spesifik tentang 3 tahun Tsunami Aceh..
test yaa!!


3 Tahun silam yang kelam


Ujung barat Indonesia,
kokoh berdiri serambi mekkah,
Harum kedamaian dan syair kearifan terlantun disana..

Pagi cerah seperti biasa tiba,
dimana pagi yang dipenuhi syukur gembira,
tak seorang pun tau,
bahwa saatnya akan berakhir di pagi itu juga..

malang tak dapat ditolak, rugi tak dapat dihindar,
Gulungan ombak menyerang bagai singa yang lapar,
menerjang tanpa kenal usia,
Menyeret siapa saja yang tak bisa lebih cepat daripadanya..

secepat kilat Ia datang..
secepat kilat Ia pergi..

bujur kaku sebongkah daging tanpa nyawa,
terserak dimana-mana..
harum darah dan wangi busuk,
seolah menjadi pengganti kedamaian..

semua kacau,
teriak tangisan ibu yang menangisi anaknya..
teriakan anak yang terus berteriak memanggil orang tuanya..
terus bergema di serambi mekkah..

Semua berubah menjadi nestapa..

3 tahun silam itu terjadi,
3 taun yang kelam itu terlewati,

menyisakan para yatim piatu,
menghadirkan suasana hampa di benak semua,
mematahkan sayap bangsaku yang akan terbang..

Mengapa Tuhan seolah membiarkan itu semua terjadi?
Mengapa kawan? Tidakkah barang siapa tahu akan jawabnya!?

Tapi semua itu sudah berlalu,

Kini serambi Mekkah dapat tersenyum kembali..
Lebar senyumnya sudah dapat kita nikmati kembali..
Harum kedamaian seolah menjadi penawar racun,
bagi jiwa yang terpukul..

Mungkin Tuhan ingin kita mengetahui,
Mungkin saja Tuhan ingin kita sadar,
Bahwa kekuatannya dan kemuliaannya,
Tiada tandingan.. Ialah Alfa dan Omega..


In memoriam, my loving brother :
Ewin
26 Dec 2004 - 26 Dec 2007





Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on January 17, 2008, 08:26:11 AM
waduhh.. gw lupa buat hak cipta nihh..
kata pak SBY kita harus menjaga kekayaan intelektual negeri kita..
hihihihihihiii..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: GENDON on January 21, 2008, 09:48:52 PM
hahahaha .....
Sorry gue cuma becanda ...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on January 22, 2008, 04:57:39 PM

Sama boss.. gw jg cu,a becanda..!!
kapan nihh landing di capitalismo city of parijs van java..
sorry gw gk bs jemput!!


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: KluxKluxKlan on February 14, 2008, 12:29:08 PM
terkadang pencarian jati diri sudah terkontaminasi oleh kerasnya desakan kehidupan metropolis yang di akibatkan oleh sistem kapitalis yang berlaku. Alam dan sekitarnya juga terkena imbas dari sistem ini. Tempat2 yang dulunya sangat indah untuk mempelajari hidup sudah dicemari oleh kepentingan2 individual orang2 yang mencari "penokohan" diri. Saya yg hanya seorang yang mempunyai hobi mendaki gunung untuk merenungi dan merefleksi hidup serta mencari "jati diri" di keheningan puncak gunung hanya bisa berharap agar ALAM MASIH MAU BERSAHABAT DENGAN KITA SEMUA.

diriku tidak perlu akan sebuah "penokohan", diriku hanya rindu akan keheningan dan ketenangan jiwa yang hanya bisa kudapatkan di tengah keheningan puncak gunung sambil senantiasa mengingat kebesaran ALLAH SWT.

tapi di balik ketenangan jiwa tersebut, terlontar pertanyaan kepada diri sendiri;
apakah sudah ada konstribusi yang sy sudah berikan ke alam tercinta?

mudah2an ada, walaupun hanya secuil.....


Title: Kesucian Cinta pada Alam
Post by: hijjau on July 07, 2008, 03:08:54 PM
Cerita lama itu masih saja dipelupuk mata
berbagai petualangan pernah dilakukannya
beribu kisah masih memenuhi pita kalbu
memainkan peran yang dulu dilakoninya

Sejuta hasrat terus menggoda jiwa
menjelajah berbagai sudut misteri
untuk menyibak dinding hati yang terselimuti
mengajak kembali berpetualang kemasa lalu

Kulihat berjuta nuansa warna berbaur disana
berpacu untuk saling menerangi
berperang untuk sebuah nama
namun semua membias bisu dalam kepenatan

Ingin kuraih kesucian itu
merengkuhnya dalam belai mesra kehangatan
yang akan terbawa dalam keseharian
berbaur dalam keceriaan yang nyata

Cinta itu tak akan sama
waktu jua yang membuatnya berbeda
namun kesucian tetap terjaga
terbawa sampai akhir sebuah raga

Kesucian itu masih tetap terjaga
walau bukan diatas jenggala
dia hadir dalam detak waktu
yang mengelilingiku disetiap waktu

Tak harus kudapatkan kesucian itu jauh disana
karena telah kutanam mereka disekelilingku
tak hanya akan terasa olehku
tapi oleh orang-orang tercintaku

Kesucian cinta itu kita telah tertanam
pada pekarangan rumah yang menawan
setiap pagi pasti kan kusirami
agar harumnya dapat kita nikmati


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: koko on July 11, 2008, 02:35:26 PM
Thanx Sensei Kato

Berdua kita lalui jalan terjal dan berliku
bersama kita lewati berbagai rintangan yg menghadang
hanya demi satu hal....
cuma demi melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan dari ketinggian sana

Tak satu atau dua gunung kita daki
namun tak secuil kudengar keluhmu
tiada pernah kulihat matamu berhenti memandang kagum alam Nusantara ini
walau saat bersamaku kau harus meninggalkan negeri Sakuramu nun jauh disana

Cintamu pada alam Indonesia
melebihi rasa cintaku pada alam negeriku ini sendiri
malu dan hanya malu pada tubuh dan jiwaku
dan kuhanya dapat belajar darimu akan kecintaanmu pada alam

Peluk erat dan setetes air mataku
rasanya itu tak cukup untuk sekedar berterimakasih atas semua pemberianmu
walau akhirnya negeri Sakura memanggilmu selamanya
namunku berjanji semangatmu takan pernah mati

Kuakan tetap menapakan kaki di puncak tertinggi
dengan semangatmu akan kurawat alam ini
agar semua tetap asri
supaya Indonesiaku tetap Hijau

Thanx sensei...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on July 11, 2008, 08:40:55 PM
Banyak sastrawan juga nih di Gappala..
nantikan peluncuran puisi yang masih bertemakan "renungan sebuah Perjalanan"..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: koko on July 13, 2008, 11:57:14 AM
Banyak sastrawan juga nih di Gappala..
nantikan peluncuran puisi yang masih bertemakan "renungan sebuah Perjalanan"..
;D Wakakaka....tar kita bikin juga lomba puisi,biar muncul pujangga-pujangga dari Gappala yuk bro...wakakka


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Jhon Ariek on July 13, 2008, 12:06:13 PM
Assalamulaikum...
Hallo salam kenal semuanya, saya penghuni baru disini...
Saya kurang lebih sependapat dengan Mr. Author. ;D
Ada 1 pengalaman pribadi tentang sebuah perenungan perjalanan pendakian yang barangkali pernah dirasakan teman-teman, begini...
Istriku yang saat ini sedang hamil sempat bertanya kepadaku, bagaimana jika kelak anakku lahir kemudian mewarisi kesenanganku untuk bertualang, apakah akan mengijinkan jika suatu saat kelak dia akan melakukan petualangannya di alam bebas ? Karena terus terang istriku dan mertuaku (calon simbahnya) tidak akan mengijinkan dan meminta pendapatku, maka dengan mantap kujawab bahwa tentu akan kuijinkan. Lalu dengan enteng dia menimpali, dengan segala resiko yang pernah kualami meski maut selalu mengintai, dengan segala kesulitan yang akan dihadapi dan yang telah pernah kualami, dengan ketidakjelasan posisi dan nasib yang terjadi padanya ? Sejenak aku berpikir dan membayangkan segala kemungkinan tersebut, serta pula merenungkan bagaimana dulu orang tuaku dengan segala kekhawatiran dan kepeduliannya merelakan aku menjalani kegemaran ini. Apakah mereka hanya menguji seberapa besar tanggung jawabku untuk membawa dan menjaga diri sendiri ? Ataukah mereka percaya akan bualanku bahwa hidup mati seseorang tak akan pernah ada yang tau, jika tanpa harus ke gunung atau ke ujung duniapun, apabila takdir tersurat ajal kan menjemput dibawah selimutpun orang bisa tewas. Teringat kembali peristiwa teman petualangku yang pamit kepada orang tuanya ketika akan melakukan pendakian, penyakit darah tinggi dan jantungnya langsung kambuh, sambil berkata mall dan plaza masih terlalu indah untuk dikunjungi, tapi kenapa harus ke gunung ? Cari kesulitan saja ! Memang terlalu rumit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Ah, sungguh berat memang ternyata menjadi orang tua, terlalu banyak kekuatiran, terbelenggu oleh banyak pertimbangan. Namun mampukah aku tuk menjalaninya ??? Sebuah pertanyaan besar yang tak akan terjawab jika waktunya belum tiba nanti...


Pendakian adalah refleksi perjalanan hidup, kadang terjal, kadang datar, namun yang pasti tidak selamanya kita berada di puncak pendakian, harus turun kemudian mendaki gunung kesulitan lainnya


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on July 13, 2008, 01:54:24 PM

Suratan Takdir Sang Pendaki

Sudah sepanjang malam aku lelah menunggu
sudah sepanjang doa aku terus berucap
sudah lelah kubernafas
sudah lelah..

70 hari lebih kurangnya
kakiku yang kulatih ini bosan
bosan menapaki terjal curamnya alam ini..

1680 jam kurang lebihnya
pikirku yang kucoba untuk tenang ini jenuh
jenuh berharap
kapan kunjung tiba iba itu..

Ujung cerita
ku kembali ke pangkuan ibunda
ucapan selamat jalan dari kawan dan sahabatku
menjadi bekal mengiringi kepergianku
menghadap sang semesta..

Lelahku sudah terbayar
Jenuhku tak lagi terasa
matiku tertawa, melihat sahabat yang menangis serta
meneteskan air mata sebelum akhirnya
mereka melanjutkan perjalanan..

Telah kusampaikan salam kalian sobat
telah kuhaturkan permohonan kalian
seraya tenang kuberbaring disampinNya..

Lembayung Senja 2008
Ucapan terima kasih melalui sajak ringan untuk mendiang om Siegfried Lesiasel
"Om.. Selamat Jalan"


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: 071 on August 02, 2008, 10:37:13 AM
Kok saya merinding ya om..??


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Tyas on August 05, 2008, 05:28:20 AM

Suratan Takdir Sang Pendaki

Lembayung Senja 2008
Ucapan terima kasih melalui sajak ringan untuk mendiang om Siegfried Lesiasel
"Om.. Selamat Jalan"


jago puisi juga om...
dibukuin aja om


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on August 05, 2008, 09:21:11 AM
Mas mody berlebihan nihh.. biasa aja kok mas..
Mas 071 mungkin masuk angin kali..
W. Shakespare gappala blom nongol2 jg nihh..


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: koko on August 10, 2008, 12:46:52 AM
Kok saya merinding ya om..??

:'( Situ cuma merinding,kalau saya mah sampe menitikan air mata... :'( huks..huks...huks...teganya para perambah menghancurkan hutanku...


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: newyogyes_top on September 06, 2008, 12:53:24 PM
Kok saya merinding ya om..??

:'( Situ cuma merinding,kalau saya mah sampe menitikan air mata... :'( huks..huks...huks...teganya para perambah menghancurkan hutanku...

lebih2 para penjarah hutan yg hanya mikir dirinya sendiri yang tanpa disadari justru akan merugikan kita semua yang berakibat gundulnya hutan kita yang menjadikan banjir karena hutan kita tak mampu lagi menahan air hujan ...... iya kan ... salam jape Methe dab


Title: Re: Renungan Sebuah Perjalanan
Post by: Ho Chi Minh on September 23, 2008, 01:39:26 PM
Badai Akhir Juli 1978

Rintik terakhir di bulan Juli 1978 membuat ku terkesima
Tetes hujan pemisah antara muram dan durja
Merasakan matinya seluruh anggota tubuh
Yang terbujur kaku menunggu pilu sambil berseru..

Tepatnya 29 Juli 1978,
Pagi pagi benar pada momen terpenjara
Bagus kalo kau menyadarinya,
Jika tidak apa yang hendak kau kata..?

Mungkin kau hanya merasa bingung
Untuk apa penyeruNya terus menerus berdengung
Mengingatkan kita untuk harus termenung
Memikirkan karyaNya yang agung

Kawan dengan bebanmu di punggung
Kita lewati bersama beribu gunung
Tapi ingat jejakmu yang sedikit menyinggungku
Betapa dahsyatnya aku harus malu..
Berbuat cela di hadapan Tuhan yang satu..

Masih juga ikut terbang bersama mimpi
Masih terus menjulur lidah api
Masih kembalikah angan yang pasti..??
Menunggu engkau bersihkan diri..

Sahabat..
Kawan.. Dan Saudara sekalian
Kemana lagi aku harus melepaskan jariku yang terus ingin menari..?
Dimana lagi media untuknya berkarya kalau bukan di dunia yang sempit ini..

Salam hangat dari ibunda..
Jangan lama tak pulang rumah itu pesannya..
Ayah terserang sedikit penyakit tua,
Yang terus menyebut doa untuk kau sahabat.. kawan.. Saudaraku yang tlah lama tak kembli pulang..

Sajak ringan "Elegi 1978"
Ho Chi Minh..


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar yang temen-teman berikan, semoga bermanfaat bagi kita bersama. Salam dari Gappala

 
Site Support : Komunitas Archive Gappala | Komunitas Petualang Indonesia
Copyright © 2013. Gappala Unity - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Gappala
Proudly powered by Blogger